Senin, Juli 14, 2014

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DAN LANGKAH-LANGKAH PENGAJARAN DI KELAS

1.      Resolusi Konflik: (NCSS: 200: 12-22, National Council for the Council Studies – Amerika Serikat
I
Identifikasi
-          Menjelaskan tujuan pembelajaran
-          Tanya jawab untuk menggali konsep yang telah dimiliki siswa
-          Memberi contoh konflik/isu/masalah
-          Pengecekan nilai-nilai personal pemeran masalah
-          Tanya jawab terhadap konflik yang disajikan

II
Explorasi
-          Penyajian pokok-pokok materi pembelajaran, identifikasi konflik yang disampaikan di bagian awal
-          Pencarian sumber-sumber/pemberian bacaan untuk mendukung pemecahan masalah
-          Mendiskusikan kaitan berbagai pihak dalam konflik yang diajarkan.
-          Kaitan konsep yang telah mereka miliki dengan masalah sosial budaya yang dihadapi dalam pelajaran

III
Ekplanasi
-          Merumuskan hipotesis tentang konflik yang diajar, mencari pihak-pihak/lembaga-lembaga yang paling bertanggung jawab, berwenang untuk menangani konflik
-          Klarifikasi lagi konsep-konsep yang telah dimiliki siswa untuk penguatan unsur kognitif
-          Buat tim kerja untuk membahas hal-hal lebih lanjut
-          Tahap pengujian kebenaran hipotesis yang sudah disampaikan

IV
Negosiasi Konflik
-          Guru mengawasi jalannya diskusi
-          Membimbing siswa untuk mencetuskan ide-ide
-          Membantu siswa mengumpulkan informasi yang dibutuhkan
-          Laporan oleh masing-masing tim kerja
-          Simpulan hasil diskusi

V
Resolusi Konflik
-          Menentukan sikap masing-masing terhadap konflik yang sudah dibahas, cek pemecahan mereka/pemahaman mereka
-          Cek perumusan mereka/keputusan yang mereka buat terhadap sebuah konflik yang sudah diberikan
-          Cek perumusan rekomendasi mereka, rekomendasi yang mereka buat, orang yang berperan, misalnya: kepala desa semestinya apa yang dilakukan kepala dusun, dsb.

2.      Demonstrasi (Mudjiono, 1999: 3)
I
-          Rumuskan kecakapan/keterampilan yang akan dicapai
-          Tentukan alat yang dipakai atau orang yang akan disuruh mendemonstrasikan
-          Perhatikan waktu untuk demonstrasi
-          Rencanakan sistim pemikirannya

II
-          Mulai demonstrasi
-          Setelah selesai lanjut dengan tanya jawab
-          Diskusi
-          Percobaan oleh siswa untuk mendemonstrasikan hal tadi
-          Pemikiran oleh guru
 
3.      STM (Sain Teknologi Masyarakat) (Cain, Sund, Sandra, 1998)
I
-          Didahului dengan ketidakseimbangan (disegnilibrium)
-          Mulai dengan aplikasi sain (IPA dan Teknologi) yang ada di masyarakat. Ini sebagai motivasi siswa belajar
-          Penyiapan buku-buku teks
-          Penggalian isu/masalah yang mereka/siswa alami

II
-          Pengajaran dimulai dari konsep, prinsip dan dilanjutkan dengan contoh-contoh
-          Siswa membuat definisi tentang konsep-konsep tadi
-          Siswa mencari informasi-informasi yang berguna untuk memecahkan masalah yang ada
-          Konstruksi terus dilakukan, belajar berarti membentuk makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dialami.
-          Buat rekonstruksi/pengulangan kembali terhadap hasil konstruksi
-          Buat ringkasan/ulasan-ulasan tentang konsep yang benar sehingga siswa tidak salah konsep.

 4.      Problem Based Learning (Savoi, Andrew, 1994)
-          Penyajian masalah
-          Sampaikan bahwa masalah ini berhubungan dengan kegiatan mereka sehari-hari sehingga mereka merasa perlu mempelajarinya
-          Informasi-informasi untuk memecahkan masalah dicari siswa
-          Buat diskusi, buat agar mereka interaktif, presentasi
-          Tentukan hipotesis, alasan-alasannya, students actively grapping
-          Ambil kesimpulan dari grapping problem yang diajar
  
5.      Problem Solving (John Dewey, Bruner) Berbasis Masalah
-          Masalah sudah ada, materi diberikan
-          Dikasi masalah sebagai pemecahan/diskusi, kerja kelompok
-          Masalah tidak dicari seperti (di problem based learning dari kehidupan mereka sehari-hari)
-          Murid ditugaskan mengevaluasi/evaluating dan bukan grapping seperti yang di problem based learning
-          Siswa memberikan kesimpulan dari jawaban yang diberikan sebagai hasil akhir

6.      Model Pembelajaran Langsung/Model Pembelajaran Aktif/Mastery Teaching/ Explicit Instruction (Kardi dan Nur, 2000)
Orientasi
-          Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Presentasi
-          Mendemonstrasikan keterampilan, menyajikan materi tahap demi tahap, murid dituntut menguasai:
Menguasai posedural → bagaimana cara melakukan sesuatu
Deklaratif → tahap demi tahap
Latihan terstruktur
-          Murid diberi tugas tertentu, guru membimbing diskusi, siswa aktif dengan tanya jawab diskusi, perhatian, dll.
Latihan terbimbing
-          Melakukan pengecekan apa tugas yang diberikan telah dilakukan dengan baik
Latihan bebas
-          Pemantapan apa yang telah dilakukan
-          Penilaian
 
7.      Model Pembelajaran Generatif (Tyler, 1996)
1)      Fase tahap explorasi/pendahuluan
Pra konsepsi, siswa sudah punya konsep, konsep yang belum ilmiah (miskonsepsi: penyampaian materi dan tujuan pembelajaran).
2)      Fase pemusatan
-          Mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka pada siswa.
-          Siswa juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
-          Siswa/guru melakukan refleksi, presentasi, komunikasi, diskusi.
3)      Fase tantangan
-          Penyajian bukti-bukti oleh guru untuk merubah miskonsepsi.
-          Memberi dukungan terhadap konsep yang benar.
-          Demontrasi bila diperlukan, siswa disuruh melakukan experimen.
-          Melakukan pengujian gagasan.
-          Guru membuat analogi, apabila konsep sulit dipahami (bandingkan dengan objek lain atau materi lain).
4)      Fase aplikasi
-          Kasi soal-soal yang sederhana sehingga dapat dengan mudah dipecahkan dan siswa mulai lebih yakin.
-          Buat klasifikasi terhadap jawaban yang salah.
-          Pandangan ilmiah disajikan untuk memecahkan masalah-masalah yang sulit.
-          Soal-soal berlanjut untuk evaluasi.
8.      Model Expositori/Model yang Berpusat pada Guru/Model Konvensional (Romiszowski, 1990).
-          Penyampaian materi
-          Apresiasi terhadap materi yang diajar
-          Penjelasan fakta, konsep, prinsip, hukuman
-          Tanya jawab, demonstrasi, diskusi, dll
-          Latihan soal-soal
-          Rangkuman
-          Tindak lanjut, seperti: PR dan tugas lain.
9.      Model Hipotesis Deduktif (Dahar, 1989)
1)      Fase Explorasi
-          Aksi, reaksi, berikan mereka menyuarakan aspirasinya terhadap materi pelajaran, setelah materi itu diperkenalkan, membuat analisis, dll.
2)      Fase Pengenalan Konsep
-          Tampilkan konsep-konsep yang tepat untuk mempelajari materi itu.
-          Konsep-konsep dibuat sederhana, dapat dipahami dan jelas.
3)      Fase Aplikasi Konsep
-          Berikan waktu untuk menggunakan konsep-konsep tersebut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan/tujuan pembelajaran yang disampaikan
-          Experimen
-          Test

10.  Model Inquiri (Menyelidik Sendiri) (W. Natapura, 1993: 2002)
-          Penyajian materi/masalah
-          Tanya jawab (jawaban guru hanya pada ya dan tidak) guru tidak boleh menjelaskan lebih lanjut karena siswa harus menemukannya
-          Mengumpulkan informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
-          Penjelasan lanjut oleh guru
-          Analisis/evaluasi proses inquiri.

11.KONSTRUKTIVISME
Langkah-langkah :
-     Pemberian masukan terhadap prior knowledge siswa/miskonsepsi.
-     Proses masuk akal setelah miskonsepsi.
-     Interpretasi, asimilasi.
-     Instruksi. asistensi, tanya jawab
-     Akomodasi penerimaan/penolakan oleh siswa.
-     Pengalihan pengetahuan/keterampilan/sikap.
 
12.MEANINGFULL LEARNING            
Langkah-langkah:
-     Penjelasan tujuan pembelajaran.
-     Pengamalan objek.
-     Diskusi hasil pengamatan.
-     Sebab-sebab kesalahan.
-     Hasil.
-     Penutup.

13.C.T.L (Buku CTL DEpdiknas, 2002: 10)
1.   Motivasi/Apresiasi :
-     Di awal ® paham ® trampil ® dan jelaskan bahwa belajar lebih bermakna denyan cara belajar sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri.
2.   Masuk ke Inti :
-     Ceramah sebentar diperbolehkan.
-     Materi dipegang siswa, soal-soal dipegang/ditulis di papan.
-     Mulai dengan INQUIRI (siswa menemukan), menyuruh siswa merumuskan. Contoh: membuat sendiri bagan raja-raja Majapahit. Temukan   prilaku   baik   atau   buruk   dari   karakter   ini! Mengamati/observasi : membaca sumber lain dan mengumpulkan sebanyak-banyaknya prilaku karakter tersebut. Menyatakan: katakan apa yang siswa sudah tulis. Mengkomunikasikan: menyampaikan pada teman-temannya apa yang sudah dibuat, didiskusikan apakah baik atau jelek.
-     Gunakan macam pengajaran yang bervariasi, seperti : diskusi, tanya jawab, observasi, tugas, presentasi, kerja kelompok, dll.
-     Bila memungkinkan dalam suatu kesempatan, hadirkan ‘model’ sebagai contoh pembelajaran.
3.   Lanjut ke Refleksi:
-     Berikan siswa merespon apa yang baru diajar/diam.
-     Apa bedanya dengan pelajaran sebelumnya.
-     Suruh siswa berbicara/mengatakan atau menulis apa-apa yang merupakan respon terhadap bahan yang baru diajar.
4.   Penilaian ®Penilaian Proses
Lakukan penilaian yang sesungguhnya.
-     Pada pelajaran Bahasa Inggris, suruh siswa menggunakan/berbicara dengan bahasa Inggris bila bertemu dengan guru baik di dalam kelas dan di luar kelas, misalnya: di kantor, di perpustakaan, di halaman sekolah, dan sebagainya, agar mereka tidak merasa asing menggunakan bahasa Inggris.
-     Diupayakan penilaian proses ® Misalkan pada saat pelajaran Bahasa Inggris, pada saat pelajaran berlangsung mereka (siswa) berbicara dengan bahasa Inggris ® Berani berbicara berarti unsur afektif dan psikomotor muncul.

14.QUANTUM LEARNING
Langkah-langkah ;
-     Penyampaian tujuan, manfaat.
-     Mulai belajar, boleh ada nyanyian-nyanyian.
-     Metode bervariasi.
-     Tanya jawab untuk evaluasi.

15.INTEGRATED LEARNING
Langkah-langkah :
-     Tujuan.                                
-     Materi.            I
-     Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan oleh guru (guru mencatat semua jawaban).                    
-     Mendiskusikan jawaban-jawaban.
-     Evaluasi dilakukan bersamaan dengan diskusi dan tanya jawab.
 
16.PROJECT BASED LEARNING
Langkah-langkah:
-     Penjelasan proyek kepada siswa.
-     Mctode boleh apa saja, motivasi yang dapat menyelesaikan proyek akan dapat hadiah.
-     Tunggu kreasi siswa.
-     Evaluasi.

17.VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT)
Langkah-langkah:
-     Lontarkan stimulus kepada siswa (berupa nilai yang menjadi pokok pembahasan).
-     Dialog siswa (meliputi seluruh potensi afiksi, logika, nalar) baik dialog intern pada diri siswa maupun dialog dengan siswa lain.
-     Mengumpulkan fakta/konsep (akomodasi).
-     Kesimpulan.